PLN SULUTTENGGO 2014 THE BEST
True = Benar
Laksanakanlah tugas pekerjaan kita dengan benar sesuai dengan SOP
Harmony = Serasi,
Menjaga selalu kekompakan,kerja tim
Evaluasi = Uji petik
Pekerjaan yang telah dilaksanakan dievaluasi atas pencapaiannya
Beware = Berhati-hati,
Selalu berhati-hati dalam melaksanakan tugas
Early Win = Menjadi yang terdepan
Berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik
Secure = Aman
Mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam bekerja
Totality = Pemberian diri
Bekerja dengan segenap hati/bersungguh-sungguh.
BUDAYA PLN
(SIPP:)
SALING PERCAYA
INTEGRITAS
PEDULI
PEMBELAJAR
Sejarah PLN (Perusahaan
Listrik Negara)
Ketenaga listrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad
ke-19,ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik
untuk keperluan sendiri,Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai
sejakperusahaan swastaBelanda NV.NIGN memperluas usahanya di bidang tenaga
listrik,yang semula hanya bergerak di bidang gas.kemudian meluas dengan
berdirinya perusahaan swasta lainnya.
Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia,tanggal 17
Agustus 1945,perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda
Indonesia pada bulan September 1945,lalu diserahkan kepada pemerintah republik
Indonesia.
Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah jawatan listrik gas
oleh Presiden Soekarno.Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah
sebesar 157,5 MW.
Peristiwa
·
Tanggal 1 Januari 1961,dibentuk BPU PLN (Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara)yang bergerak dibidang listrik,gas dan
kokas.
·
Tanggal 1 Januari 1965,BPU-PLN dibubarkan dan
dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) yang
mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.
Saat itu pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.
·
Tahun 1972,Pemerintah Indonesia menetapkan
status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara ( PLN
).
·
Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No 17,PLN
ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenaga listrikan.
·
Tahun 1992,pemerintah memberi kesempatan kepada
sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik.Sejalan
dengan kebijkan di atas maka pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari
Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Selengkapnya Sejarah berdirinya
PT.PLN (Persero)
Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19,pada
saat beberapa perusahaan belanda antara lain pabrik gula dan teh mendirikan
pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Kelistrikan untuk pemanfaatan umum mulai ada pada saat
perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak dibidang Gas memperluas usahanya di bidang Listrik untuk
kemanfaatan umum.
Pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk s’land
Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu perusahaan listrik Negara yang mengelola PLTA
Pelanggan,PLTA Lamajan,dan PLTA Bengkok Dago,PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa
Barat,PLTA Giringan di Madiun,PLTA tes di Bengkulu,PLTA Tonsea Lama di Sulawesi
Utara dan PLTU di Jakarta.Selain itu beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan
listrik di Kotapraja.
Menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang
dunia II maka Indonesia dikuasai
Jepang,yang kemudian jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan di Proklamasikannya
kemerdekaan RI maka diambil alih perusahaan-perusahaan listrik yang dikuasai
Jepang.Pengambil alihan tersebut diserahkan kepada Presiden Soekarno dan
kemudian dengan penetapan Pemerintah tahun 1945 maka dibentuklah Jawatan
Listrik dan Gas di bawah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik.
Sejarah ketenaga listrikan mengalami pasang surut sejalan
dengan perjuangan bangsa.Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai Hari
Listrik dan Gas.Penetapan secara resmi sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan
keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No 20 tahun 1960, namun
kemudian berdasarkan keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975
peringatan hari Listrik dan Gas yang digabung dengan hari Kebangkitan Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember.
Memngingat pentingnya semangat dan nilai hari Listrik,maka
berdasarkan keputusan Mentri Pertambangan dan Energi No.1134.K/43/MPE/1992
tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik
Nasional.
Pada tahun 1994 terjadi perubahan yang mendasar dalam tubuh
perusahaan yang tadinya berstatus sebagai Perusahaan Umum ini,yaitu setelah
keluarnya Perpu No.3 dan sesuai dengan akte notaris Soetjipto,SH No.169 yang
menyatakan bahwa Perum PLN statusnya diubah menjadi Perseroan dengan nama PT.PLN
(Persero). Perubahan status perusahaan tersebut ternyata membawa dampak sangat
kuat bagi perkembangan perusahaan listrik Indonesia dalam menggapai orientasi
dan obsesinya.Selain itu dalam memaksimalkan peran perusahaan itu berbagai
upaya telah dilakukan perusahaan ini,baik secara internal maupun
eksternal.Perubahan internal misalnya dapat dilihat dari perubahan struktur
organisasinya baik yang di kantor pusat maupun di daerah.Begitu juga secara
eksternal kini PLN telah melakukan ekspansi dengan membentuk unit-unit bisnis
dan anak perusahaan sebagai unit pelaksananya.
Unit Wilayah yang dimiliki PLN terdiri dari 11 Wilayah kerja
ditambah dengan kawasan Batam sebagai Wilayah Khusus.Wilayah tersebut antara
lain;Wilayah I Aceh,Wilayah II Sumatera Utara,Wilayah III Sumbar-Riau,Wilayah
IV Sumsel-Bengkulu-Jambi dan Bangka Belitung,Wilayah V Kalimantan Barat,Wilayah
VI Kalimantan Selatan,Timur dan Tengah,Wilayah VII Sulawesi Utara,tengah dan
Gorontalo,Wilayah VIII Sulawesi selatan,Tenggaradan Barat,Wilayah IX Maluku,Wilayah
X Irian Jaya (Papua) dan Wilayah XI Bali,NTT-NTB.
Selain wilayah, PLN memiliki unit distribusi Jakarta Raya
dan Tanggerang,distribusi Jawa Barat,distribusi Jawa Tengah dan Timur,begitu
juga membentuk anak perusahaan diantaranya PT.Indonesia Power,PT. Icon Plus,dan
PLN Batam yang sebelumnya menjadi daerah khusus.
VISI DAN MISI PLN
VISI
Diakui sebagai Perusahaan kelas Dunia yang bertumbuh kembang
unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi Insani.
MISI
1.
Menjalankan bisnis ketenaga listrikan dan bidang
lain yang terkait,berorientasi pada kepuasan pelanggan,anggota perusahaan,dan
pemegang saham.
2.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kwalitas kehidupan masyarakat.
3.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi.
4.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan.
7 Pilar Kriteria Malcolm
Baldrige (MB)
1. Pilar ke 1.
Leadership,(Kepemimpinan)
Kriteria ini ingin melihat bagaimana para
leader di sebuah perusahaan menampilkan kapasitasnya: bagaimana mereka
menetapkan visi dan tujuan organisasi dan mengkomunikasikannya kepada setiap
anggota.Juga apakah leader di perusahaan tersebut memiliki kecakapan untuk
mengelola dan menginpirasi bawahannya untuk mencapai keunggulan kinerja.
2.
Pilar ke2. Strategic Planning,(Perencanaan strategis)
Kriteria ini melihat bagaimana proses
perumusan strategi ditetapkan di lingkungan perusahaan tersebut .Dan yang tidak
kalah pentingnya,apakah konten strategi ini secara tepat merespons dinamika
perubahan lingkungan bisnisnya ? kategori ini meneliti bagaimana organisasi
menyusun perencanaan strategis dan menetapkan rencana tindakannya juga
perubahan mensyaratkannya serta bagaimana kemajuannya diukur
3. Pilar ke 3.
Custommer
Focus,(Fokus pada Pelanggan)
Kriteria ini ingin melihat apakah produk dan layanan yang disediakan oleh perusahaan tersebut sudah sesuai dan standar ?. Atau hanya bermutu ala kadarnya ?. Apakah produk atau layanan yang dikelola oleh perusahaan tersebut selalu kelihatan menarik dan inovatif dan mampu memenuhi keinginan pelanggannya ?.
Kriteria ini ingin melihat apakah produk dan layanan yang disediakan oleh perusahaan tersebut sudah sesuai dan standar ?. Atau hanya bermutu ala kadarnya ?. Apakah produk atau layanan yang dikelola oleh perusahaan tersebut selalu kelihatan menarik dan inovatif dan mampu memenuhi keinginan pelanggannya ?.
4.
Pilar ke 4. Pengukuran,
analisis dan pengelolaan pengetahuan (measurement, analysis and knowledge
management),
Kriteria ini meneliti bagaimana perusahaan memilih, mengumpulkan,
menganalisis, mengelola dan menyempurnakan data informasi, dan asset
pengetahuan untuk mendukung proses kunci perusahaan. Juga meneliti bagaimana organisasi
mengukur kinerjanya.
5.
Pilar ke 5. People
Focus,(Fokus pada Sumber Daya Manusianya)
Kriteria fokus pada sumber daya manusia (human resources focus). Kategori
ini meneliti bagaimana perusahaan memungkinkan karyawan mengembangkan potensi
dirinya dan bagimana manajemen dan karyawan selaras dengan objektif, strategi
dan rencana tindakan perusahaaan . Juga mengetahui sejauh mana upaya
perusahaaan untuk membangun dan mempertahankan lingkungan kerja dan dukungan
karyawan untuk kinerja ekselen maupun terhadap perkembangan pribadi dan
organisasi.
6.
Pilar ke 6. Process
Management,(Proses Pengelolaannya)
Kriteria ini mau mengukur bagaimana mendesain dan mengelola proses kerja
kunci?. Apakah setiap alur proses sudah didesain dengan ramping dan efisien?.
Atau masih banyak proses kerja yang terlalu birokratis, tidak saling
terkoordinasi dengan baik, dan justru menimbulkan banyak silang sengketa
(overlap) di antara berbagai bagian atau bidang?.
7. Pilar ke 7. Result,(Hasil Akhir)
Kriteria ini mau melihat bagaimana hasil akhir
kinerja perusahaan, apakah makin kompetitif, makin efektif dan makin ekselen
kinerja seluruh aspek perusahaan.Kategori ini juga menentukan seperti apa kinerja dan peningkatan dalam seluruh bidang kunci, hasil terkait produk dan jasa, kepuasan pelanggan, kinerja keuangan dan pasar, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Kategori ini juga meneliti sejauh mana kinerja perusahaan secara relatif terhadap pesaingnya.
Kesimpulan
Dari uraian di atas sangat jelas peran MB ini dalam memotret sebuah perusahaan karena menyangkut proses bisnis, hubungan atau komunikasi internal perusahaaan dan hasil atau produk terkait dengan eksternal (konsumen).
Kita di Suluttenggo juga sudah didukung program atau tools yang bisa memperbaiki nilai MB kita ini seperti COC, OPI, coffee morning, lomba inovasi, dlsb.
Dan juga kita sudah punya SIMKP atau sejenisnya yang secara otomatis dapat “menilai” performance kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar