Kamis, 02 Januari 2014

Selamat Tahun Baru 2014


PLN SULUTTENGGO 2014   THE BEST

True = Benar
Laksanakanlah tugas pekerjaan kita dengan benar  sesuai dengan SOP

Harmony = Serasi,
Menjaga selalu kekompakan,kerja tim

Evaluasi = Uji petik
Pekerjaan yang telah dilaksanakan dievaluasi atas pencapaiannya

Beware = Berhati-hati,
Selalu berhati-hati dalam melaksanakan tugas

Early Win = Menjadi yang terdepan
Berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik

Secure = Aman
Mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam bekerja

Totality = Pemberian diri
Bekerja dengan segenap hati/bersungguh-sungguh.

BUDAYA PLN
(SIPP:)
SALING PERCAYA
INTEGRITAS
PEDULI
PEMBELAJAR



Sejarah PLN (Perusahaan Listrik Negara)

Ketenaga listrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19,ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri,Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejakperusahaan swastaBelanda NV.NIGN memperluas usahanya di bidang tenaga listrik,yang semula hanya bergerak di bidang gas.kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya.
Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia,tanggal 17 Agustus 1945,perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945,lalu diserahkan kepada pemerintah republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah jawatan listrik gas oleh Presiden Soekarno.Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW.
Peristiwa
·         Tanggal 1 Januari 1961,dibentuk BPU PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara)yang bergerak dibidang listrik,gas dan kokas.
·         Tanggal 1 Januari 1965,BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Saat itu pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.
·         Tahun 1972,Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara ( PLN ).
·         Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No 17,PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenaga listrikan.
·         Tahun 1992,pemerintah memberi kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik.Sejalan dengan kebijkan di atas maka pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Selengkapnya Sejarah berdirinya PT.PLN (Persero)
Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19,pada saat beberapa perusahaan belanda antara lain pabrik gula dan teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Kelistrikan untuk pemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak dibidang Gas  memperluas usahanya di bidang Listrik untuk kemanfaatan umum.
Pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk s’land Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu perusahaan listrik Negara yang mengelola PLTA Pelanggan,PLTA Lamajan,dan PLTA Bengkok Dago,PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat,PLTA Giringan di Madiun,PLTA tes di Bengkulu,PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta.Selain itu beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik di Kotapraja.
Menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang dunia II  maka Indonesia dikuasai Jepang,yang kemudian jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan di Proklamasikannya kemerdekaan RI maka diambil alih perusahaan-perusahaan listrik yang dikuasai Jepang.Pengambil alihan tersebut diserahkan kepada Presiden Soekarno dan kemudian dengan penetapan Pemerintah tahun 1945 maka dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
Sejarah ketenaga listrikan mengalami pasang surut sejalan dengan perjuangan bangsa.Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas.Penetapan secara resmi sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No 20 tahun 1960, namun kemudian berdasarkan keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik  No.235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan hari Listrik dan Gas yang digabung dengan hari Kebangkitan Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember.
Memngingat pentingnya semangat dan nilai hari Listrik,maka berdasarkan keputusan Mentri Pertambangan dan Energi No.1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.
Pada tahun 1994 terjadi perubahan yang mendasar dalam tubuh perusahaan yang tadinya berstatus sebagai Perusahaan Umum ini,yaitu setelah keluarnya Perpu No.3 dan sesuai dengan akte notaris Soetjipto,SH No.169 yang menyatakan bahwa Perum PLN statusnya diubah menjadi Perseroan dengan nama PT.PLN (Persero). Perubahan status perusahaan tersebut ternyata membawa dampak sangat kuat bagi perkembangan perusahaan listrik Indonesia dalam menggapai orientasi dan obsesinya.Selain itu dalam memaksimalkan peran perusahaan itu berbagai upaya telah dilakukan perusahaan ini,baik secara internal maupun eksternal.Perubahan internal misalnya dapat dilihat dari perubahan struktur organisasinya baik yang di kantor pusat maupun di daerah.Begitu juga secara eksternal kini PLN telah melakukan ekspansi dengan membentuk unit-unit bisnis dan anak perusahaan sebagai unit pelaksananya.
Unit Wilayah yang dimiliki PLN terdiri dari 11 Wilayah kerja ditambah dengan kawasan Batam sebagai Wilayah Khusus.Wilayah tersebut antara lain;Wilayah I Aceh,Wilayah II Sumatera Utara,Wilayah III Sumbar-Riau,Wilayah IV Sumsel-Bengkulu-Jambi dan Bangka Belitung,Wilayah V Kalimantan Barat,Wilayah VI Kalimantan Selatan,Timur dan Tengah,Wilayah VII Sulawesi Utara,tengah dan Gorontalo,Wilayah VIII Sulawesi selatan,Tenggaradan Barat,Wilayah IX Maluku,Wilayah X Irian Jaya (Papua) dan Wilayah XI Bali,NTT-NTB.
Selain wilayah, PLN memiliki unit distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang,distribusi Jawa Barat,distribusi Jawa Tengah dan Timur,begitu juga membentuk anak perusahaan diantaranya PT.Indonesia Power,PT. Icon Plus,dan PLN Batam yang sebelumnya menjadi daerah khusus.





  

VISI DAN MISI PLN

VISI
Diakui sebagai Perusahaan kelas Dunia yang bertumbuh kembang unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi Insani.

MISI
1.       Menjalankan bisnis ketenaga listrikan dan bidang lain yang terkait,berorientasi pada kepuasan pelanggan,anggota perusahaan,dan pemegang saham.
2.       Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kwalitas kehidupan masyarakat.
3.       Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4.       Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.




7 Pilar Kriteria Malcolm Baldrige (MB)
1.      Pilar ke 1.  Leadership,(Kepemimpinan)
Kriteria ini ingin melihat bagaimana para leader di sebuah perusahaan menampilkan kapasitasnya: bagaimana mereka menetapkan visi dan tujuan organisasi dan mengkomunikasikannya kepada setiap anggota.Juga apakah leader di perusahaan tersebut memiliki kecakapan untuk mengelola dan menginpirasi bawahannya untuk mencapai keunggulan kinerja.

2.       Pilar ke2. Strategic Planning,(Perencanaan strategis)
Kriteria ini melihat bagaimana proses perumusan strategi ditetapkan di lingkungan perusahaan tersebut .Dan yang tidak kalah pentingnya,apakah konten strategi ini secara tepat merespons dinamika perubahan lingkungan bisnisnya ? kategori ini meneliti bagaimana organisasi menyusun perencanaan strategis dan menetapkan rencana tindakannya juga perubahan mensyaratkannya serta bagaimana kemajuannya diukur

3.      Pilar ke 3.  Custommer Focus,(Fokus pada Pelanggan)
Kriteria ini ingin melihat apakah produk dan layanan yang disediakan oleh perusahaan tersebut sudah sesuai dan standar ?. Atau hanya bermutu ala kadarnya ?. Apakah produk atau layanan yang dikelola oleh perusahaan tersebut selalu kelihatan menarik dan inovatif dan mampu memenuhi keinginan pelanggannya ?.

4.       Pilar ke 4. Pengukuran, analisis dan pengelolaan pengetahuan (measurement, analysis and knowledge management),
Kriteria ini meneliti bagaimana perusahaan memilih, mengumpulkan, menganalisis, mengelola dan menyempurnakan data informasi, dan asset pengetahuan untuk mendukung proses kunci perusahaan. Juga meneliti bagaimana organisasi mengukur kinerjanya.

5.       Pilar ke 5. People Focus,(Fokus pada Sumber Daya Manusianya)
Kriteria fokus pada sumber daya manusia (human resources focus). Kategori ini meneliti bagaimana perusahaan memungkinkan karyawan mengembangkan potensi dirinya dan bagimana manajemen dan karyawan selaras dengan objektif, strategi dan rencana tindakan perusahaaan . Juga mengetahui sejauh mana upaya perusahaaan untuk membangun dan mempertahankan lingkungan kerja dan dukungan karyawan untuk kinerja ekselen maupun terhadap perkembangan pribadi dan organisasi.

6.       Pilar ke 6. Process Management,(Proses Pengelolaannya)
Kriteria ini mau mengukur bagaimana mendesain dan mengelola proses kerja kunci?. Apakah setiap alur proses sudah didesain dengan ramping dan efisien?. Atau masih banyak proses kerja yang terlalu birokratis, tidak saling terkoordinasi dengan baik, dan justru menimbulkan banyak silang sengketa (overlap) di antara berbagai bagian atau bidang?.

7.       Pilar ke 7. Result,(Hasil Akhir)
Kriteria ini mau melihat bagaimana hasil akhir kinerja perusahaan, apakah makin kompetitif, makin efektif dan makin ekselen kinerja seluruh aspek perusahaan.
Kategori ini juga menentukan seperti apa kinerja dan peningkatan dalam seluruh bidang kunci, hasil terkait produk dan jasa, kepuasan pelanggan, kinerja keuangan dan pasar, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Kategori ini juga meneliti sejauh mana kinerja perusahaan secara relatif terhadap pesaingnya.





Kesimpulan

Dari uraian di atas sangat jelas peran MB ini dalam memotret sebuah perusahaan karena menyangkut proses bisnis, hubungan atau komunikasi internal perusahaaan dan hasil atau produk terkait dengan eksternal (konsumen).
Kita di Suluttenggo juga sudah didukung program atau tools yang bisa memperbaiki nilai MB kita ini seperti COC, OPI, coffee morning, lomba inovasi, dlsb.
Dan juga kita sudah punya SIMKP atau sejenisnya yang secara otomatis dapat “menilai” performance kita.